Archive for October, 2008

Siapa Yang Salah?

Posted in Random Notes with tags , , , , , on October 23, 2008 by Primo

Hari ini bener-bener bikin kesel sekesel-keselnya.

Pagi-pagi, gw udah harus ujian Organizational Development jam 7 pagi. Dan karena gw bangunnya kesiangan dan jalanan agak-agak macet, jadi lah gw nyampe di kampus agak mepet-mepet mulai ujian. Begitu gw duduk di dalem kelas, buka tas dan mau ngeluarin semua catetan-catetan (ujiannya ini open book), gw kaget. “Kok, kertas-kertas gw yang tadi malem udah gw masukkin tas nggak ada?”. Dan gw baru inget, tadi pagi pas manasin mobil gw baca-baca bahan ujian itu dan gw taruh di dashboard! Berarti bahannya ketinggalan di mobil. Akhirnya dengan waktu yang udah mepet banget, tinggal 5 menit lagi, gw langsung lari ngibrit kayak dikejar setan. Untungnya sih gw sampe ke kelas lagi tepat waktu. Tapiii masalah lainnya adalah gw ngerjain ujian dengan keringat ngucur di sana-sini, nafas ngos-ngosan dan badan kepanasan dan capek. Nggak konsentrasi sama sekali! Huh, kalo kayak gini, siapa yang salah?

Selesai ujian, gw balik ke kost buat nyelesaiin report Corporate Finance yang harus dikumpulin siang ini sebelom ujian Corporate Finance-nya jam 2. Lumayan ribet juga yang ini, gw sama Dito mesti nge-compile kerjaan 5 minggu-nya gw, Dito, sama Philip. Dibener-benerin, ditambah sana-sini, dan segala macem lah. Begitu sampe kampus lagi, gw sama Dito langsung ngeprint di labkom lantai 3 yang ternyata udah rameee bangeeet. Dan pas kita mau ngeprint, ternyata error gitu printernya. Gw sama Dito langsung lari ke labkom lantai 1. Karena printer di lantai 1 cuma bisa dipake sama dua angkatan bawah, jadilah gw mengemis-ngemis account print ke anak-anak 2010 dan 2011. Oh iya, pas ngeprint itu juga kita baru tau kalo ternyata harus ada executive summary di laporannya. Yaaa, langsung bikin aja gitu di sana, kilat banget! Naaah, di tengah ke-hectican ngeprint ini, muncul rumor yang bilang kalo ujian Corporate Finance dimajuin jadi jam 1 dari yang semestinya jam 2. Mati nggak looo, gw belom belajar sama sekali gara-gara ngerjain tugas ini dulu. Ternyataaa, emang bener dicepetin jadi jam 1, tanpa pemberitahuan sebelomnya lhooo! Eh, gw koreksi, ada sih pemberitahuan sebelomnya, tapi cuma beberapa jam sebelom jam semestinya itu! Aaah! Kalo kayak gini, siapa yang salah?

Begitu waktunya ujian Corporate Finance, gw yang otaknya kosong melompong ini langsung lemes pas ngeliat soal-soalnya yang susahnya nggak kira-kira. Udah gila kali yaaa si dosennya?! Oke, gw pun memutuskan buat melakukan aksi bunuh diri; nembak semua multiple choice dan ngosongin soal essay! Yaaa, emang nggak ada pilihan lain kan buat gw yang nggak ngerti apa-apa kayak orang goblok begini. Sumpaaah, gw kesel banget hari iniii! Ih, kalo kayak gini, siapa yang salah?

Duh, mana dari pagi saking sibuknya gw belom sarapan dan makan siang! Sampe jam 4.30 ini pun gw belom makan! Ih, ngentiau paraaah!!!

Oh iyaaa, belom selesai kekacauan hari ini! Banyak tadi anak-anak yang mau ngumpulin report pas selesai ujian, dan ternyata DITOLAK aja gitu sama si dosennya. Ih, tot abeees!

Ah, kacau, kacau. Hari yang kacau!!! Siapa yang salaaah nih?!

Top Of The Pop

Posted in Random Notes with tags , , on October 21, 2008 by Primo

Wow, I just found an interesting fact about my blog! When I checked the statistic for this blog, I found “something” on the Top Searches section.

Cerita Kampanye

Posted in Creativity & Innovation, Random Notes with tags , , , , , , , , , , , , on October 20, 2008 by Primo

Kenapa ya promosi partai politik dan calon presiden untuk pemilu atau calon kepada daerah untuk pilkada di Indonesia begitu konvensional dan membosankan?

Poster Dada Rosada untuk Pilkada Jawa Barat

Poster Dada Rosada untuk Pilkada Jawa Barat

Poster Partai Demokrat untuk Pemilu 2009

Poster Partai Demokrat untuk Pemilu 2009

Poster Partai Hanura untuk Pemilu 2009

Poster Partai Hanura untuk Pemilu 2009

Coba belajar dari Amerika. Kampanye bisa dikomersialisasikan. Ada yang jual t-shirt, poster, sampai lagu-lagu kampanye capres.

Poster Barrack Obama

Poster Barrack Obama

T-Shirt Barrack Obama

T-Shirt Barrack Obama

CD kompilasi untuk kampanye Obama-Biden

CD kompilasi untuk kampanye Obama-Biden

Poster Kampanye John McCain

Poster Kampanye John McCain

T-Shirt John McCain

T-Shirt John McCain

Tapi masalahnya, siapa yang mau pakai baju muka SBY atau Prabowo, atau Wiranto. Apalagi Sutiyoso!

The National Museum Of Film And Music

Posted in Creativity & Innovation, Ideas with tags , , , , on October 19, 2008 by Primo

Beberapa hari yang lalu gw nonton HBO, di situ ada film “Tenacious D: Pick of Destiny”. Cerita film itu tentang dua sahabat yang tergabung di sebuah group band, mereka berniat mencuri “pick of destiny” yang katanya dirasuki setan, jadi pick itu bisa bikin mereka hebat main musik. Nah, pick gitar itu ada di sebuah museum; museum musik. Nah! Set museum itu di filmnya keliatan keren banget! Setiap section punya dekorasi sendiri yang disesuaikan sama jenis musiknya. Misalnya, kalau ruangan untuk musik punk, ruangannya dipenuhi sama coretan-coretan yang ngegambarin punk dan jiwa rebel gitu.

And suddenly an idea popped out of my head.

Di Indonesia, museum itu identik sama benda-benda sejarah yang tua, kuno, berdebu, dan boooriiing. Makanya orang Indonesia jarang banget ada yang suka ke museum. Padahal, banyak informasi yang bisa didapet kalau kita datang ke museum. Setelah gw liat museum di film itu, gw terinspirasi untuk ngebangun:

The National Museum Of Film And Music

Nah, museum ini dibangun untuk mendokumentasikan perjalan sejarah musik dan film Indonesia dari tahun ke tahun. Gini gini, selama ini kan nggak ada pencatatan dan pengarsipan artefak-artefak musik dan film yang tertata rapi di Indonesia, jadi museum ini bakal dibikin untuk mengakomodir hal itu semua. Pendokumentasian ini menurut gw penting baget karena gw nggak mau generasi yang akan datang nggak tahu kalau industri musik dan film di Indonesia pernah jatuh bangun.

National Centre of Popular Music at Sheffield, UK

National Centre of Popular Music at Sheffield, UK

Buat pembagian ruangan, museum ini bakal dibagi jadi dua gedung; gedung film dan gedung musik. Masing-masing memiliki ruang exhibition yang dibagi dalam beberapa kategori. Kalau gedung film, ruangan bakal dibagi berdasarkan dekade. Nah, tiap-tiap ruangan dekade itu bakal didekor sedemikian rupa sehingga nuansanya sesuai dengan dekadenya. Yang bakal dipajang di gedung film ini adalah poster-poster film Indonesia sepanjang masa lengkap dengan sinopsis dan memorabilia film-film tersebut. Dan yang menariknya, di tiap display akan dilengkapi oleh LCD screen kecil yang menayangkan potongan film yang dipajang. Selain itu, gedung film ini akan dilengkapi ruangan khusus untuk menyimpan rol-rol film dari jaman dulu sampai yang paling baru. Di gedung film juga bakal ada sebuah studio film besar yang nantinya bisa digunakan sebagai tempat premiere film-film Indonesia.

Memorabilia from Hollywood Movie, Dreamgirls

Memorabilia from Hollywood Movie, Dreamgirls

Seattle Art Musem at Seattle, USA

Seattle Art Musem at Seattle, USA

Sedangkan gedung musik akan dibagi berdasarkan genre musik. Ruangan exhibitionnya juga akan didekor sesuai dengan mood jenis musiknya. Di tiap ruangannya akan ada display band-band dan penyanyi yang terkenal di tiap genrenya. Display tersebut akan menampilkan foto band atau penyanyi tersebut, diskografinya, dan sebuah listening station yang bisa dipakai pengunjung untuk mendengar lagu-lagu dari band atau penyanyi tersebut. Di gedung musik ini juga akan ada sebuah concert hall yang besar yang bisa dipakai untuk konser musisi Indonesia.

Nah, yang menarik, antara gedung film dan gedung musik akan digabungkan oleh koridor yang memajang soundtrack film Indonesia. Kenapa soundtrack? Karena soundtrack adalah penggabungan antara industri musik dan film. Jadi, koridor ini secara simbolis menggambarkan pengintegrasian antara musik dan film.

Dengan arsitektur museum yang modern dan dibuat sangat nyaman, diharapkan sih orang Indonesia jadi rajin datang ke museum, setidaknya museum ini.

Hmm, kapan ya gw bisa merealisasikan museum ini?

PS: Special thanks for Dani, yang udah ikutan nambahin ide museum ini..

Project “I’m (Not) Afraid”

Posted in Creativity & Innovation, Ideas with tags , , , on October 16, 2008 by Primo

I was impressed and excited about project named “PostSecret” by Frank Warren. The project, actually mix of art and social campaign because people are asked to send a postcard with their secret written there. The postcard should be decorated.

I thought, this project is great because it combines two important things that everyone should have; creativity and honesty. But unfortunately, PostSecret are only available in America, France, German, Spain, and China. Actually, we can send our secret to the American address or other version address, but I think that will takes a long time before our postcard arrive there and there’s a chance that our secret are not posted on the PostSecret blog. So, I came up with the idea of our own PostSecret, PostSecret Indonesia. I already e-mailed Frank Warren about this idea, but still no reply until now. Okay, then I canceled my idea of PostSecret Indonesia due to the difficultness to get the “license” from Frank and start to think about my own original project.

After hours, then I finally got the original project. I named it “I’m (Not) Afraid”.

I adopted some parts of PostSecret on I’m (Not) Afraid. Here, in my project, people are asked to write their phobia(s). It can be anything; from afraid of dog, afraid of rubberband, to afraid of being lonely or afraid of new relationship. It should be written on decorated postcard just like PostSecret. But beside that, there’s also an addition for the project. I’m (Not) Afraid will distribute fun or silly facts about things that people are commonly afraid of; to let they know things that they afraid of it’s not that frightening.

In PostSecret, the postcard should be airmailed. I made change on my project about that. I will put I’m (Not) Afraid drop box on public areas such as campus, schools, bookstores, and other places. There, I will also put plain postcard so people who come there but don’t know about this project can take the postcard and at their next visit, they can drop the postcard onto the box.

Okay, I guess it will start on January 2009. Don’t be afraid, people!